Berani dan Ekspresi. Antara Berani dan Ekspresi. Hem… Berani dan Ekspresi. Mulai darimana ya? Dari berani dulu saja ya? Harap maklum ya inilah ekspresi blogger pelajar, tidak jarang lagi blackout alias ngeblank disaat kondisi menulis seperti ini. Padahal sebelum jemari menari diatas keyboard dalam otak sudah terkumpul tuh sekelompok kata-kata yang siap muncul menghias halaman demi halaman blog namun apa daya inilah aku, seorang blogger pelajar yang masih sulit tuk menuangkan kata-kata dalam lembutnya keyboard.
Berani, salah satu sifat yang terpendam dalam diri seseorang apabila jarang sekali digunakan oleh tiap individu. Jika dijabarkan dalam sebuah kata-kata menurut pribadi saya sendiri sih, berani itu seperti sebuah emosi yang menjadikan kita yakin akan sesuatu yang telah kita perbuat apalagi disaat kita berada dalam keadaan kritis.
Ekspresi, nah kata ini tak asing hubungannya dengan sebuah karya, kreatifitas. Bermacam-macam ekspresi yang berada di sekitar kita. Misalnya saja ekspresi wajah, ekspresi hati seseorang, ada lagi ekspresi blogger pelajar. Lalu apa yang dimaksud ekspresi itu? Kalau saya sih, ekspresi itu suatu luapan. Ya luapan perasaan seseorang tentang sesuatu (entah berupa ide, gagasan atau yang lain)yang dirasakan didalam tubuhnya. Ekspresi wajah sedih, marah, tertawa luapan perasaan seseorang tentang apa yang sedang mereka rasakan.
Jika disatukan menjadi “Berani Berekspresi” 2 kata disamping memiliki makna yang sangat positif bagi kita.
Mengapa?
Sesuai pengertian dari tiap-tiap kata berani = yakin, sedangkan berekspresi=meluapkan sesuatu yang kita rasakan. Mungkin kita tidak menyadari bahwa keberanian mengungkapkan sesuatu akan membuat kita menghasilkan sesuatu. Sebuah karya, dengan ekspresi kita menghasilkan sebuah karya. Contoh perasaan sedang kecewa, sedih, senang akan biasanya justru akan menghasilkan sebuah susunan kalimat yang indah dalam satu bait puisi yang termasuk kedalam karya sastra dalam bahasa Indonesia. Tentu tidak dapat dilupakan bahwa suatu karya yang telah dihasilkan oleh masing-masing individu pasti haruslah dapat dipertanggung jawabkan dengan segala argument yang menyangkut dengan karya tersebut.
Jadi jika kita berani berekspresi: Munculnya Tanggung Jawab Seiring Munculnya Kreatifitas. Sangat Beruntung bukan apabila kita memiliki hal tersebut dalam diri kita.
Satu lagi contoh dalam kehidupan saya sendiri, terutama jika dikaitkan dengan ekspresi blogger pelajar. Tiga kata kunci membentuk suatu frasa antara ekspresi blogger dan pelajar. Ya saya termasuk kedalam blogger pelajar. Sebelumnya telah disinggung bahwa inilah saya seorang blogger yang tak pandai berbicara dan berekspresi didepan public, berkata bagai seorang dikejar musuh berkata dengan gagap patah-patah.
Kesadaranlah yang membangkitkan diri ini “bahwa akan ada 1000 cara untuk berekspresi”, setelah mencoba dan mencoba sampai akhirnya diri ini mencari jalan pintas untuk berekspresi. Mungkin jika saya tak cukup baik untuk berbicara didepan public, melalui lembar lembar ini saya dapat saya berkarya atau mengekspresikan apa yang ada dalam benak saya. Menjadi penulis di era digital. Yah blogger, apalagi dengan status sebagai pelajar tentu dengan menulis apa yang saya rasakan saya akan menjadi orang bertanggung jawab dengan mempertanggung jawabkan isi dari blog yang saya kelola.
Dengan BLOG aku akan menjadi seseorang dapat bertanggung jawab dengan kreatifitas yang tinggi, disinilah ku berani utarakan apa yang kurasakan, disinilah ku bisa berekspresi.
Dengan BLOG aku bergabung dengan komunitas yang akan melatihku tuk berbicara tanpa harus dilengkapi gaya patah-patah.