Hemb, selalu ada yang baru di ibukota Indonesia saat ini. Apakah itu? Penetapan pajak untuk warteg. Berita ini saya dapat dengan tidak sengaja pas liat salah satu stasiun tv swasta yang menyebutkan "Warteg di kenai pajak restoran". Tambah susah saja hidup di ibukota itu.
Menurut saya itu akan membuat sulit warga menengah. Biasanya pengunjung warteg adalah masyarakat menengah sedangkan untuk masyarakat menengah keatas akan lebih memilih restoran atau pun di mall-mall. Apabila pajak itu benar-benar diterapkan, bisa-bisa harga makanan di warteg=harga makanan di mall dan mungkin orang-orang akan beralih kesana. . Bagaiman nasib penjual makanan di warteg tersebut???
Dengan ditetapkannya pajak untuk warteg 10% otomatis harga makanan juga naik agar berimbang, belum lagi apabila memiliki pegawai sendiri. Mau jadi apa negara ini nanti kalau warteg saja berpajak.
Namun ada juga yang mengatakan pajak ini diperuntukkan kepada warteg yang memiliki omzet 60 juta per tahun. Tapi menurut saya ya sama saja, meskipun tujuan hasil pajak yang asli adalah pajak akan kembali ke kita KALAU TIDAK NYANGKUT di koruptor, KALAU TIDAK MASUK PERUT PETUGAS PAJAK, selain itu dengan adanya pajak membuat harga naik, konsumen turun.
Nah, itu masih di Jakarta. Semoga saja tidak berlaku buat yang lain. Kalau iya SORO(sulit) cak.!
eddeh...pajak yg menjengkelkan
Yap bner sekali mas . .
Kedepannya apa lagi ya yg akan kena pajak?,
.... mau makan aja harus bayar pajak...
Semoga saja kebijakan yg dimbil lebih banyak manfaatnya bagi masyarakat.
maaf pak koreksi bukan 60 juta per bulan tapi per tahun
disuruh bayar pajak tapi kasus gayus yang mengkorupsi uang pajak g selesai-selesai...
gimana negeri ini?
dedekusn. iya, apa lagi yg akan dilakuin ma pemerintah . . .
choirul. Ok2 makasi2 mas . . :) Lha iya seharusnya perbaiki dulu baru laksanain . .
Sedekah buat gayus cs